Jumat, 14 Oktober 2011

SEKILAS JATAP AKAL


Jam'iyyah Tadrisul Qur'an Pekalongan Alumni Kalibeber (JATAP AKAL), terbentuk pada tanggal 25 November 2003 M / 1 Syawwal 1424 H. Merupakan tanggung jawab kami kepada almameter dan juga sebagai upaya pelestarian keberadaan pesantren tetap eksis adanya. Keberadaan ini jelas menjadi tanggung jawab bagi kita semua, karena itu demi eksisnya keberadaan p...esantren pada umumnya dan khususnya Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Al-Asy'ariyyah Kalibeber Mojotengah Wonosobo, maka sangat jelas sekali jika dewan pendiri tentunya sebagai pengemban amanat dari pendiri sebelumnya bermaksud memberikan pencerahan sebagai langkah bagi pengembangan pesantren itu sendiri.

Pondok pesantren Al-Qur'an di Kalibeber Wonosobo punya maksud bahwa orang yang datang dalam rangka meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, tentunya selepas belajar mereka akan memberikan hasil atau ilmu yang telah mereka dapatkan seperti di pondok Kalibeber. Kemudian mengingat lulusan ponpes seperti Kalibeber kadang begitu selesai kebanyakan mereka putus hubungan, diakibatkan berbagai macam faktor antara lain : kurangnya komunikasi atau terkadang kalau sudah mapan, mereka menganggap bahwa hasil yang mereka dapatkan adalah jerih payah sendiri. Padahal para pendiri lembaga pesantren dimanapun, tentunya punya keinginan agar hasil yang mereka tanamkan ada hubungan yang berkelanjutan.

Hubungan tersebut bisa dengan adanya tali silaturahmi antara santri, mendirikan berbagai macam cabang yang dalam bahasa lazim disebut filial. Dengan adanya hubungan tersebut yang dilakukan lewat berbagai cara, tentu akan menjadikan kelangsungan lembaga pesantren akan berkelanjutan dalam rangka membina atau mendidik alumni pesantren untuk lebih meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.


Beliau Al-Maghfurlah Syeikh Muntaha Al Hafidz pernah berpesan bahwa, "MAJU MUNDURNYA SEBUAH PESANTREN DITENTUKAN OLEH ALUMNINYA. KALAU ALUMNINYA BESAR MAKA BESAR PULA PESANTREN ITU. AKAN TETAPI KALAU ALUMNINYA KECIL MAKA YANG TERJADI ADALAH SEBALIKNYA."

Atas dasar pesan itu, sebagai langkah kongkrit maka dengan terbentuknya Jam'iyyah Tadrisul Qur'an Pekalongan Alumni Kalibeber berupaya mengembangkan amanah beliau, sehingga para alumni yang keluar dari pesantren tidak akan keluar begitu saja atau lepas kontrol, meski ini bukan jaminan bahwa setiap keluaran pesantren para anak didiknya akan menjadi orang-orang yang terbaik disekitarnya.
Banyak juga keluaran pesantren malah berlaku negatif. Meski itu semua kalau diratio dari rata-rata 100 % keluaran pesantren, maka hanya 5 % atau 10 % yang berkelakuan negatif.

Kelakuan ini tentunya berdasar pada berbagai macam faktor, diantaranya watak atau emosional personal tersebut atau juga diakibatkan oleh faktor ekonomi hingga karena himpitan ekonomi, para alumni pesantren kebanyakan, meski tahu hukum mereka menghalalkan segala cara. Hal inilah yang menjadi dorongan atau semangat buat kami dalam rangka mengemban amanah, sehingga paling tidak dalam bahasa bodoh kami adalah meminimalkan segala kekurangan yang ada.

Upaya peminimalan tersebut diantaranya adalah dengan kegiatan Jam'iyyah sejak mulai terbentuk hingga sekarang telah mengadakan kegiatan yang bersifat bulanan, diantaranya Tadrisul Qur'an malam Kamis Wage. Meski pada awal atau bahkan mungkin seterusnya kegiatan ini akan terbagi dua kelompok, yakni kelompok putra dan putri. Tujuannya adalah biar mekanisme pengontrolan akan terbentuk menjadi sistematis.

Peningkatan ini tentunya harus berdasarkan keilmuan masing-masing, karena itu didalam Jam'iyyah ini kegiatan malam Kamis Wage hanyalah sebagai langkah awal bagi pengembangan kualitas dan intelektuas santri. Pertanyaannya mengapa Jam'iyyah ini tidak dinamakan dengan Jam'iyyatul Qurra' Wal Hufadz atau yang lainnya. Mengapa Jam'iyyah ini dinamakan Jam'iyyah Tadrisul Qur'an. Padahal Pondok Pesantren Kalibeber adalah pondok penghafal Al-Qur'an. Jawabannya adalah ini semua, kami bermaksud mengembangkan Jam'iyyah ini sebagai wadah tidak hanya khusus penghafal Al-Qur'an saja akan tetapi juga anak-anak SMP dan SMA belum/tidak hafal Al-Qur'an begitu banyak.

Selain itu, Jam'iyyah ini dinamakan Jam'iyyah Tadrisul Qur'an punya makna sebagai pengemban kalamulloh yang akan berusaha merealisasikan para anggotanya berusaha atau berjuang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Yang ingin kuliah silahkan kuliah dengan baik, akan tetapi janganlah lupa ketika diamanatkan oleh beliau Almaghfurlah kembalilah kepada Al-Qur'an. Jadi petani kembalilah kepada Al-Qur'an, jadi pedagang atau apa saja kembalilah kepada Al-Qur'an, sehingga pembelajaran Al-Qur'an yang sampai sekarang masih dipahami dengan sempit oleh sebagian masyarakat akan menjadi sirna adanya. Kenapa, karena selama ini sebagian masyarakat menganggap kalau belajar Al-Qur'an maka berarti dia adalah seorang ahlul qiro'ah atau hafidzul qur'an. Padahal itu semua belum tentu benar, belajar Al-Qur'an tidaklah mesti harus menjadi seorang yang hafidzul qur'an. Meski pada intinya kalau bisa kita memang harus hafal Al-Qur'an, akan tetapi kalau tidak bukan berarti kita tidak bisa belajar Al-Qur'an karena Al-Qur'an sebagai pedoman hidup manusia.
VISI

1. Membentuk generasi yang berahlakul karimah.
2. Meningkatkan jalinan tali silaturahim antar sesama alumni.
3. Membentuk generasi yang mandiri berwawasan Qur'ani.
4. Membentuk kepribadian yang utuh dalam rangka peningkatan keilmuan di segala bidang.
5. Membentuk rasa percaya diri dan dedikasi yang tinggi dalam rangka pengembangan keberadaan atau eksistensi pesantren.

MISI

1. Mencetak kader-kader sebagai penerus cita-cita Ulama.
2. Membina hubungan yang sinergis antara pesantren, masyarakat dan sesama slumni.
3. Menciptakan kepribadian yang utuh sebagai tanggung jawab terhadap almameter.
4. Melaksanakan amanat atau dawuh pengasuh.
5. Singkronisasi pengembangan ilmu di segala bidang yang berwawasan Qur'an.


AKTUALISASI VISI DAN MISI


       Langkah selanjutnya setelah visi dan misi, kita berupaya membentuk berbagai macam divisi diantaranya, divisi ta'lim, divisi tahfidz, divisi usaha dan lain-lain. Ini sebagai upaya kelanjutan agar Jam'iyyah ini tetap eksis atau ada sehingga Jam'iyyah ini tidak terkesan sebagai Jam'iyyah yang asal-asalan. Lembaga ini tentunya terbentuk sebagai langkah awal untuk menyatukan persamaan persepsi diantara masing-masing pribadi, tentunya kegiatan ini merupakan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan visi dan misi.


LANGKAH PENGEMBANGAN KE DEPAN


       Pengembangan kegiatan ini dengan tidak menuntut kemungkinan akan berkembang sesuai dengan kondisional zaman yang mana perubahan tidak bisa dilawan, ini semua bukan berarti kami ikut-ikutan arus. Dedikasi dan profesionalisme yang tinggi menuntut adanya kemapanan atau wawasan yang luas serta intelektualitas besar, sehingga mekanisme kerja jelas akan terkontrol dan menjadikan Jam'iyyah akan menjadi besar adanya. Pengertian besar disini bukan berarti besar dalam artian kata yang sebenarnya, akan tetapi mencakup jangkauan yang sangat luas. Luasnya cakupan itu tentunya akan bermakna yang sangat dalam apabila didalam Jam'iyyah ini mampu menyerap semua yang ada hingga terwujudlah sebuah profesionalisme yang sangat berarti.

      Orang boleh memandang memakai kain sarung, berbaju koko adalah santri yang suci, orang juga boleh memandang memakai celana jeans dengan kaos oblong atau celana jeans belels adalah orang yang tidak beraturan atau beradab, akan tetapi kami ingin membuktikan bahwa tidak selamanya orang yang berkain sarung dan berbaju koko adalah suci adanya. Kami moderat bukan berarti kami meninggalkan nuansa keislamian, sebab sebagaimana amanat Al-Maghfurlah "SAYA INGIN MEMILIKI SEBUAH HARAPAN YAKNI INGIN MENCIPTAKAN SANTRI DENGAN NUANSA DEMISIONAL YANG SANGAT TINGGI, DALAM ARTIAN KATA SEBAGAI SANTRI TIDAKLAH HOMOGEN AKAN TETAPI HETEROGEN TENTUNYA."

       Atas dasar dawuh beliau tentunya timbul sebuah pemikiran pasca beliau siapa yang akan melestarikan amanat beliau, apakah ini hanya ditanggung oleh salah satu elemen saja, ataukah kita hanya menganggap bahwa itu semua adalah tanggung jawab individualis. Tentu saja tidak, karenanya, didalam Jam'iyyah ini kami mengharapkan agar ikatan santri tidaklah hanya bersifat seremonial relegius saja, akan tetapi kedepan nanti bisa membentuk sebuah tatanan ekonomi, pembangunan dan sebagainya dengan wawasan Qur'ani.

KENDALA ATAU HAMBATAN


       Jam'iyyah ini meski telah terbentuk bukan berarti ini semua tanpa hambatan, akan tetapi Jam'iyyah ini banyak mengalami berbagai kendala diantaranya kehadiran jumlah peserta yang sangat minim, kurangnya kesadaran dan person atau individual itu sendiri. Meski demikian kami berusaha semaksimal mungkin agar para anggota yang kurang menyadari akan kita dekati dengan psikologi kejiwaan yang mereka miliki, karena secara jujur kebanyakan dari anggota ini adalah generasi muda.

       Ini jelas emosional mereka atau kejiwaan mereka dengan masa mudanya masih tidak ingin terikat dengan aturan manapun, namun demikian kami berusaha secara psikologi kejiwaan, kami berusaha mendekati sehingga paling tidak jumlah ratio kehadiran anggota menunjukkan peningkatan walaupun itu tidak signifikan. Tentunya peningkatan ini jelas sangat memberikan arti bagi kami sebagai modal penyemangat bagi perjuangan kami untuk menyatukan diri kami dengan amanat beliau Al-Maghfurlah Syeikh Muntaha Al Hafidz, "DERESO LEE, ORA KETANG SAK AYAT".

        Mudah-mudahan paparan ini bisa memberikan arti walaupun ini semua kami jelas-jelas menyadari bahwa paparan ini belum tentu sempurna. Kami sadari bahwa kami hanyalah manusia yang dalam taraf berusaha menuju peningkatan ketaqwaan kami kepada Allah SWT.



PERSEMBAHAN

I.
Guru
Engkau Bagai setetes embun di waktu pagi
Di kala kami bangun
Senyummu menyambut bak mentari pagi
Wajahmu bersinar bagai cahaya diwaktu malam
Walau malam gelap pancaran sinarmu
Menerangi gelapnya hati kami
Kala siang setetes tausiah menjadi berarti bagi kami
Walau matahari menuju ke peraduan
Guru
Meski kini engkau telah istirahat
Namun pancaran auramu tampak jelas bagi kami
Sedih kami tanpa bimbinganmu
Sedih kami tanpa nasehatmu
Namun kami harus menyadari manusia akan beravolusi


II.
Aku lapar, aku lapar, aku lapar
Lapar, lapar dan lapar
Aku haus, aku haus, aku haus
Haus, haus dan haus
Aku seperti hewan yang kelaparan
Aku seperti tanaman yang kehausan
Evolusi, rotasi seperti bagian yang harus kujalani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar